Sejak ide ( pembuatan buku Orang biasa dengan Karya Luar Biasa) masih bergelantungan di angan-angan, sejak itu pula saya sadar bahwa buku ini berpotensi mengundang rasa tidak suka bagi orang-orang atau kalangan tertentu, dan juga berpotensi mengundang rasa senang bagi orang-orang kalangan tertentu. Bagi saya apapun tanggapan pembaca yang mesti saya hormati.
Salah satu bentuk penghormatan saya kepada hak-hak pembaca adalah bahwa saya mesti menjelaskan dua hal mendasar kepada pembaca yaitu Siapa orang biasa? dan bagaimana karya luar biasa?
Indikator Orang Biasa dan Karya Luar Biasa
Pembaca yang saya muliakan, pengertian "orang biasa" dan "karya luar biasa dalam buku kecil ini didasarkan pada bacaan dan pencermatan saya terhadap realita kemanusiaan kita sehari-hari. Karena itu konsepsi saya boleh jadi terasa subjektif meski saya telah berusaha se-objektif mungkin dalam membangun konsepsi dan formulasi batasan ataupun "orang biasa" dan juga "karya luar biasa"
Indikator Orang Biasa :
- Orang yang ramah kepada orang lain meski ia tidak punya kepentingan dengan orang itu.
- Orang yang punya fasilitas dan kedudukan tetapi tidak sombong
- Orang yang tidak melupakan persaudaraan dan persahabatannya dengan orang lain, sejak masa susahnya hingga masa senangnya.
Indikator Karya Luar Biasa:
- Sesuatu/karya yang hanya bisa dikerjakan seseorang tetapi memberi manfaat untuk orang banyak
- Sesuatu/karya yang dikerjakan bukan untuk keuntungan/kepentingan sesaat tetapi untuk kepentingan peradaban manusia
- Sesuatu/karya yang dikerjakan orang-orang biasa tetapi manfaatnya benar-benar dirasakan orang banyak.
5 Alasan Kehadiran Buku ini :
Mungkin ada yang bertanya, untuk apa buku ini ditulis? Apakah ada maksud dalam penulisan buku ini? Apakah ada muatan politik didalamnya? dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul dari khalayak pembaca tentang kehadiran buku ini. Tentu saja saya menghormati dan menghargai apapun yang berkembang dalam benak pembaca. Bagaimanapun, Setiap orang berhak menilai dan berpendapat tentang sesuatu hal.
Oleh karena itu, perkenankan saya mengutarakan tujuan ataupun alasan penulisan buku ini "mengenal lebih dekat-DP" ini dalam pentuk pointers sebagai berikut :
- Tujuan Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalh agar kita saling kenal mengenal. Melalui tradisi kenal mengenal ini maka Insya Allah Silaturrahim akan terjalin dengan baik.
- Mengungkapkan kebaikan dan kelebihan orang lain merupakan perintah agama (apalagi kelbihan dalam bidang ilmu pengetahuan). Yang dilarang justru, membicarakan kejelekan apalagi keburukan orang lain.
- Tuhan memberi amanah kepada manusia (bukan kepada malaikat dan bukan pula syetan) untuk mengelola alam ini karena ilmu dan pengetahuan manusia.
- Pemikiran dan gagasan ka' Danny Pomanto tentang Gong 2030 (Gorontalo Unggul 2030) sudah saatnya kita di Gorontalo, diskusikan dan mulai kita kerjakan hari ini. Dengan begitu, kita sudah mempersiapkan diri menjadi "khairu ummah" yang dicita-citakan dalam islam. Apalgi Tuhan telah menegaskan "Hendaklah setiap diri mempersiapkan apa-apa yang harus dilakukan untuk hari esok" (Q.S. Al-Hasyar-18).
- Sudah saatnya situasi politik di Gorontalo diwarnai dengan pertarungan "gagasan" dan "nilai". Memang pertarungan "uang" dan pertarungan "kekuasaan" ada juga manfaatnya untuk jangka pendek, tetapi sesungguhnya merusak generasi kita dimasa depan. Jadi ini bukan soal "siapa" melainkan soal "substansi" yang diperjuangkan. (Penulis : Thariq Modanggu)